Laporan praktikum biotik dan isolasi DNA
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Nama:faisal kholid Wijaya
Kelas.: XII IPA
Sekolah:arrahman
Kelas.: XII IPA
Sekolah:arrahman
Blog kotak ilmu merupakan blog yang berisi konten tentang pelajaran biologi, laporan praktikum, serta tugas-tugas biologi
Rabu, 22 Februari 2017
LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEK ISOLASI DNA
Halo sobat biologi, kali ini saya bagiin buat kamu laporan bioteknologi Isolasi DNA , semoga bermanfaat, mudah ingat jangan asal copas .. okeyyy ....
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan ilmu pengetahuan tak henti-hentinya terus dilakukan dan dikembangkan hingga sekarang ini. Terkhusus pada dua bidang yang penting bagi keberlangsungan dan kesejahteraan yang hidup secara umum dan pada manusia secara khusus. Bidang ini adalah kesehatan pada umumnya dan khusus dalam bidang teknologi untuk rahasia-rahasia yang belum terungkap oleh ilmu pengetahuan tentang struktur tubuh manusia mulai dari sistem organ hingga masuk ke rana rekayasa genetika.
Bioteknologi sendiri terbagi menjadi dua kelompok yaitu, bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensioanl merupakan bioteknologi yang lebih menekankan penggunaan bakteri atau jamur sebagai mikroorganisme yang memfasilitasi proses fermentasi sehingga diperoleh hasil yang diinginkan. Sementara bioteknologi modern lebih menonjolkan keberadaan tidak-tidak-rekayas genetik serta penggunaan teknologi-modern lainnya.
Pada praktikum kali ini, akan dilakukan proses ekstraksi DNA atau lebih lengkap proses ekstraksi kromosom pada beberapa bagian dari tumbuhan. Meskipun praktikum kali ini melibatkan DNA atau DNA ektraksi, namun tidak demikian halnya dengan bioteknologi modern. Proses ekstraksi kromosom ini masih digolongkan sebagai bioteknologi konvensional karena metode yang digunakan masih menggunakan metode sederhana dengan bantuan alat-alat dapur dan sebagainya.
Praktikum ini penting untuk dilakukan sebagai dasar dalam bioteknologi yang berkaitan dengan DNA. Hal ini sangat penting untuk mendukung proses belajar seseorang dalam membahas tentang DNA. Selain hal itu, membatasi alat untuk melihat DNA secara lengkap juga sesuai untuk cara ekstraksi DNA dengan metode konvensional.
B. Tujuan
Untuk mengetahui cara ekstraksi kromosom dengan baik dan benar menggunkan metode konvensional.
C. Manfaat
Pelajari cara ekstraksi kromosom dengan baik dan benar menggunkan metode konvensional.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Aplikasi bioteknologi nyata telah berlangsung cukup lama, dalam peradapan manusia; seperti upaya produksi antibiotik, fermentasi, alkohol, pengolahan pangan dan teknologi; yang kesemuanya dapat dikelompokan ke dalam biteknologi konvensional. Namun, sepertinya biteknologi baru berkembang pada kurun abad ke dua puluh ini. Karena secara implisit disetujui bioteknologi adalah biteknologi modern, yang intinya adalah rekayasa genetik, dengan teknik gen kloning yang dikembangkan berdasar penemuan struktur dan fungsi DNA oleh Watson dan Creck (Nurcahyo, 2011).
DNA dapat diperoleh dari suatu proses hidup dengan suatu proses ekstraksi, sehingga dapat digunakan untuk DNA yang disebut proses isolasi DNA. Ada tiga langkah utama dalam ekstraksi DNA, yaitu perusakan dinding sel (lisis), penanganan DNA dari bahan padat seperti selulosa dan protein, serta pemurnian DNA. Melalui proses ini DNA terkait dengan komponen seluler lain seperti protein, RNA ( Riboksi nukleat acid ), dan lemak (Langga, 2012).
Menurut (Clark, 1997) dalam Yulianti (2006) Isolasi DNA merupakan teknik yang penting dalam pengembangan ilmu ini. Derajat kemurnian dan kualitas dalam isolasi DNA sangat mempengaruhi hasil yang akan diperoleh. Secara umum, prosedur ekstraksi yang baik untuk isolasi DNA mencakup tiga hal penting, yaitu harus bisa menghasilkan DNA dengan kemurnian yang tinggi, DNAnya harus lengkap, dan memenuhi mencukupi (konsentrasi tinggi).
Pengenalan isolasi DNA penting, mengingat bioteknologi pada akhir-akhir ini semakin maju. Terlebih untuk bidang biologi molekuler. DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan berfungsi untuk pengembangan biologi seluruh bentuk seluler. Isolasi DNA terhadap kopi arabika wamena dianggap penting sebagai langkah awal dalam memperbaiki profil pita DNA. Namun, yang menjadi tantangan dalam melakukan isolasi DNA, ditemukan DNA yang memiliki kualitas dan kuantitas yang rendah (Mawardi, 2016).
Isolasi DNA merupakan langkah awal prosedur kerja dalam genetika molekuler. Prosedur ekstraksi DNA dari jaringan tanaman, pertama diawali dengan penghancuran dinding sel untuk mengeluarkan isi sel. Cara yang lazim dilakukan untuk menghancurkan jaringan tanaman adalah dengan membuat sel-sel dalam keadaan dehidrasi atau dengan membekukan jaringan tanaman segar menggunakan es kering atau nitrogen cair. Jaringan yang sudah getasini kemudian digerus hingga menjadi serbuk. Selanjutnya DNA harus dibuka dari isi sel lainnya agar bercampur dengan buffer ekstraksi. Hal ini biasa dilakukan dengan menggunakan deterjen, misalnya natrium dodesil sulfat (SDS) atau cetyl trimethyl ammonium bromide (CTAB). Tahap akhir, DNA harus dimurnikan dari senyawa-non-DNA lainnya, seperti RNA, protein, polisakarida, metabolit sekunder dan sebagainya (Hala, 2016).
Pemisahan sel merupakan langkah penting dalam DNA isolasi. Jalan untuk memecah sel bisa dilakukan secara kimia, mekanik atau enzimatik. Prosedur yang paling baik untuk memulai sel adalah kimia atau enzimatik untuk mendapatkan DNA yang utuh. Pada metode dengan menggunakan deterjen komersial kita memasukkan bahan tanaman ke dalam detergen pada saat bahan tersebut dihancurkan. Karena pada saat penghancuran, sel-sel yang lepas akan segera rusak karena deterjen aadnya. Dan DNase akan segera dinonaktivkan. Selain disetujui lebih cepat, diharapkan juga dapat digunakan untuk memperbaiki tingkat kerusakan DNA (Yulianti, 2006).
Isolasi DNA memiliki beberapatahapan, yaitu: (1) Isolasi sel; (2) Lisis din-ding dan sel membran; (3) Ekstraksi dalamlarutan; (4) Purifikasi; dan (5) Presipitasi.Prinsip-prinsip dalam melakukan isolasiDNA ada 2, yaitu sentrifugasi dan presi-pitasi. Prinsip utama sentrifugasi adalahmemisahkan substansi berdasarkan beratjenis molekul dengan cara memberikangaya sentrifugal sehingga substansi yanglebih berat akan berada di dasar, sedangkansubstansi yang lebih ringan akandididi atas. Teknik sentrifugasi tersebutdilakukan di dalam sebuah mesin yangbernama mesin sentrifugasi dengankecepatan yang beragam, contohnya 2500rpm (rotasi per menit) atau 3000 rpm (Faatih, 2009).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Rabu , 28 Desember 2016
Waktu : Pukul 16.00 sd 17.30 wita
Tempat : Lab Lt III jurusan Biologi FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Sebuah. Tabung reaksi
b. Pisau
c. Pipet 5 ml
d. garpu
e. gelas gelas 250 ml
f. fana
g. saringan
2. Bahan
Sebuah. Tumbuhan (daun mangga, daun bayam, daun alpukat, buah pisang)
b. Es serut
c. NaCl 3 gr
d. Deterjen
e. Etanol 95% dingin
C. Prosedur kerja
1. Pilihlah buah yang dimasak dan dipotong dengan pisau, keluarkan isinya dengan menggunakan cadangan dan simpan gelas gelas 250 ml. Jika daun harus ditumbuk halus dengan menggunakan makhluk hidup
2. Tambahkan 3 gram NaCl yang telah dilarutkan, kemudian tambahkan 10 ml deterjen, buat sampai volume 100 ml dengan menambahkan udara
3. Campurkan dan aduk dengan potongan sampai benar-benar tercampur dan kemudian disaring kemudian dipindahkan cairan yang telah disisihkan sebelumnya
4. Biarkan beberapa menit kemudian isi 6 ml cairan tersebut ke dalam tabung reaksi.
5. Tambahkan 9 ml etanhol dingin pada bagian bawah tabung reaksi dan tunggu beberapa menit untuk presipitasi DNA sampai dua bagian yang terpisah oleh etanol dan bagian yang berwarna putih.
6. Bagian yang putih dipindahkan ke tabun reaksi yang lain. Ini merupakan DNA hasil ekstraksi.
B AB IV
HASIL DAN PENBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Tidak
|
Nama Sampel
|
Gambar Pengamatan
|
Reaksi
|
1
|
Stroberi
|
(+) terbentuk spindle
| |
2
|
Pir
|
(-) Tidak terbentuk spindel
| |
3
|
Kiwi
|
(+) terbentuk spindle
| |
4
|
Anggur
|
(+) terbentuk spindle
| |
5
|
Jeruk
|
(+) terbentuk spindle
| |
6
|
Pepaya
|
(+) terbentuk spindle
| |
7
|
Buah Naga
|
(+) terbentuk spindle
|
B. Pembaha san
Berdasarkan hasil praktikum, terbukti 6 dari 7 ekstrak tumbuh yang digunakan sebagai sampel berhasil diekstraksi kromosomnya. Hal ini nampak terlihat dengan adanya benang-benang spindel yang melingkar berbentuk cincin dipermukaan sampel. Sedangkan pada sampel yang gagal atau tidak berhasil, yaitu pada buah pir sedangkan tidak terlihat benang spindel yang melingkar di atas permukaannya.
Untuk proses ektraksi kromosom telah dibahas dengan lengkap oleh Surzycki (2000) dalam Yulianti (2006) dimana p emecah sel merupakan langkah penting dalam DNA isolasi. Jalan untuk memecah sel bisa dilakukan secara kimia, mekanik atau enzimatik. Prosedur yang paling baik untuk memulai sel adalah kimia atau enzimatik untuk mendapatkan DNA yang utuh. Pembukaan sel secara mekanik seperti sonikasi, penggilingan, dan pemberian tekanan tinggi tidak dapat digunakan untuk preparasi DNA, karena dapat memotong DNA menjadi potongan-potongan kecil. Metode yang baik menggunakan detergen (secara kimia) dan / atau enzimatik. Deterjen dapat melarutkan lemak dalam sel membran, sehingga sel bisa lisis. Selain itu, deterjen ini dapat menghambat DNA yang dapat merusak DNA dan dapat mendenaturasi protein, sehingga protein dapat dihilangkan dari larutan. Hanya sel tumbuhan tidak bisa dirusak hanya dengan menggunakan deterjen. Untu melisiskan sel dapat diberikan dengan enzim, selaput sel dapat membantu dengan detergen. Dinding sel tumbuhan DAPAT dihilangka DENGAN Enzi m untuk review menghilangkan SELULOSA Yang Terdapat di hearts Dinding sel. Namu PENGGUNAAN enzim Penyanyi mahal Dan memerlukan Banyak Waktu, sehingga untuk review sel tumbuhan DAPAT diganti DENGAN penggerusan DENGAN using alu ATAU blender. Penggerusan yang dilakukan tidak dapat terlalu kuat, karen dapat memotong DNA.
DAFTAR PUSTAKA
Faatih, M. 2009. Isolasi Dan Digesti Dna KromosomIsolasi Dan Pencernaan Dna Kromosom. Jurnal Penelitian Sains & Teknolog. 10 (1).
Hala, Yusminah dan Hartono. 2016. Penuntun Praktikum Pengantar Bioteknologi . Makassar: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar.
Langga, Indah Fajarwati., Muh. Restu dan Tutik Kuswinanti. 2012. Optimalisasi Suhu dan Lama Inkubasi dalam Ekstraksi DNA Tanaman Bitti (Vitex Cofassus Reinw) serta Analisis Keragaman Genetik dengan Teknik RAPD-PCR. Jurnal Sains & Teknologi , 12 (3): 265 - 276.
Mawardi, Arsyam & Simonapendi, Maria L. 2016 Uji Efektivitas Metode Isolasi DNA Genom Kopi Arabika (Coffea arabica L.) Asal Kabupaten Jayawijaya. JURNAL BIOLOGI PAPUA ISSN: 2086-3314 Vol 8
Nurcahyo, Heru. 2011. Diktat Mikrobiologi. jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY. Yogyakarta.
Yulianti, Evy. 2006. Pengembangan Teknik Isolasi DNA Tumbuhan Menggunakan Detergen Komersial. Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY: Yogyakarta.
Tidak dikenal pada jam 3:45
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Tidak ada komentar:
Tulis komentar